Hong Kong merupakan salah satu kota dengan penduduk gaji paling tinggi di Asia, namun biaya hidup merupakan nomor 1 tertinggi di dunia dengan harga sewa apartemen termurah untuk 2 kamar dengan luas 300 sq ft (27.9 sq m) saja sudah mencapai sekitar HK$11,000 (Rp.20.000.000) per bulan dan harga beli paling murah sekitar HK$4.000.000 (Rp.7,3 miliar).  Biaya makan rumah tangga sepasang suami istri paling tidak sekitar HK$4,500 (Rp.8.200.000) per bulan.  Dengan biaya hidup setinggi demikian, sebenarnya gaji rata-rata penduduk di Hong Kong setinggi apa?

The Economist Intelligence Unit pada tanggal 18 November 2020 mengeluarkan sebuah laporan "Worldwide Cost of Living 2020" dan Hong Kong terus menjadi salah satu dari 3 kota dengan biaya hidup tertinggi di dunia.  Kota Zurich (Swiss) dan Paris (Perancis) menggantikan Singapura dan Osaka (Jepang) menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi di dunia sama dengan Hong Kong pada tahun 2020.

JobsDB pada bulan September 2020 melalui sebuah badan investigasi melakukan survei kepada 436 perusahaan swasta di Hong Kong mengenai rekrutmen, gaji dan tunjangan tahun 2021.  Hasilnya menyatakan kenaikan gaji rata-rata pada awal tahun adalah +0.8%, merupakan terendah sejak tahun 2010.

Juru bicara Census and Statistics Department Hong Kong menyatakan tingkat pengangguran di Hong Kong 5.9% pada bulan Maret – Mei 2020 meningkat menjadi 6.2% (tertinggi dalam 15 tahun) pada bulan April – Juni 2020, tingkat setengah pengangguran dari 3.5% menjadi 3.7% (tertinggi dalam 17 tahun), maka total jumlah pengangguran dari 230,000 orang kini menjadi 240,000 orang.

Census and Statistics Department of Hong Kong (政府統計處) hari ini mengumumkan bahwa tingkat pengangguran musiman sejak bulan Januari s/d Maret 2020 meningkat dari semula 4.2% menjadi 5.3%, merupakan tingkat tertinggi dalam 10 tahun ini. Pada periode yang sama, tingkat setengah pengangguran meningkat dari semula 2.1% menjadi 3.1%, tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Persentase peningkatan tersebut adalah yang terburuk sejak adanya pencatatan.

Sejak demonstrasi sebagian rakyat Hong Kong sejak bulan Juni 2019, Hong Kong mengalami turunnya pengunjung dari luar negeri dengan sangat drastis. Bisa dilihat dengan data perbandingan dengan January 2019 dan January 2020 di artikel ini.