Tentang Penulis: #31 Beli Kamera Profesional Pertama Dan Mulai Serius Mempelajari Ilmu Fotografi
Setelah bekerja lebih dari 1 tahun, saya mulai mempunyai sedikit tabungan untuk mewujudkan cita-cita saya sewaktu SD yaitu fotografi. Ketika berusia 17 tahun, saya mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan perusahaan China yang terletak di daerah North Point dan membeli sebuah kamera profesional manual Seagull DF2 dengan lensa standar merek China yang pada waktu itu adalah kamera profesional dengan lensa standar yang paling murah di pasaran.
Tidak punya uang untuk ikut kursus fotografi dan hanya belajar melalui buku
Pada waktu itu Internet belum umum di seluruh dunia, maka pilihan untuk belajar fotografi pada saat itu adalah mengikuti kursus yang mahal. Tidak seperti sekarang, banyak komunitas atau perusahaan kamera yang mengadakan kursus gratis fotografi, maka pada waktu itu saya belajar fotografi hanya melalui buku-buku di perpustakaan dan membeli buku ketika toko buku sedang diskon atau membeli buku bekas.
Belajar dengan menggunakan aksesoris dan film yang paling murah
Pada waktu itu aksesoris kamera tidak mudah dijangkau seperti sekarang, maka pada mulanya ketika saya mempelajari fotografi selalu membeli aksesoris seperti tripod, lampu kilat kamera merek China yang lebih murah atau barang bekas.
Tidak seperti sekarang foto menggunakan memori, jika hasil tidak memuaskan hanya perlu dihapus kemudian memfoto ulang. Hasil kurang memuaskan juga dapat diedit melalui komputer. Pada waktu itu satu rol film hanya bisa memuat sekitar 34 foto dan tidak dapat memfoto ulang. Maka sebelum menekan tombol foto saya harus melakukan pengaturan di kamera dengan tepat untuk mendapatkan hasil foto yang saya inginkan. Hasil foto juga harus menunggu beberapa hari karena proses pencucian foto membutuhkan waktu.
Sering mengunjungi bandara Kai Tak Hong Kong untuk foto pesawat terbang
Salah satu tempat yang paling suka saya kunjungi untuk foto pada waktu itu adalah bandara Kai Tak Hong Kong. Bandara Kai Tak Hong Kong adalah bandara lama Hong Kong yang terletak di daerah Kowloon City sebelum adanya bandara di Chek Lap Kok. Saya sering mengunjungi bandara Kai Tak Hong Kong. Selain saya suka dengan pesawat terbang, juga dikarenakan ketika saya melihat pesawat terbang Garuda Indonesia saya jadi teringat teman-teman saya di Indonesia.
Mulai mendapat teman untuk praktek fotografi bersama
Sewaktu saya masih SMA, saya selalu melakukan kegiatan aktifitas fotografi sendiri, karena pada waktu itu saya tidak mempunyai waktu untuk mencari teman yang sama-sama menyukai fotografi. Teman-teman kerja juga tidak ada yang tertarik dengan fotografi.
Setelah saya mulai bekerja di perkantoran, saya mulai mendapat teman-teman yang sama seperti saya yang menyukai fotografi. Sebagian dari mereka dikarenakan oleh ajakan saya sehingga mereka juga mulai menyukai fotografi.
Di artikel berikutnya saya akan menceritakan proses saya mencari pekerjaan kantor setelah saya lulus SMA di Hong Kong.