Tentang Penulis: #23 Pindah Ke Rumah Baru Di Pasar Minggu Yang Penuh Suka Duka
Tidak lama setelah kejadian perampokan di rumah kami yang pernah saya ceritakan sebelumnya, kami memutuskan pindah ke rumah baru yang juga terletak di daerah Pasar Minggu. Di rumah baru ini terdapat banyak kenangan-kenangan indah juga ujian-ujian yang tidak terlupakan.
Mendapat tetangga-tetangga yang baik
Berbeda dengan rumah tante nomor 2 dan rumah lama yang pernah kami tinggali, rumah baru ini terletak cukup berdekatan dengan tetangga-tetangga lainnya. Setiap keluar masuk rumah kami selalu menyapa tetangga dan berbincang dengan mereka. Kadang-kadang kami juga saling berbagi makanan. Namun mereka tidak mengetahui saya adalah orang asing karena Bahasa Indonesia saya cukup fasih pada waktu itu.
Dekat rumah kami juga terdapat sebuah rumah yang merupakan asrama dari dosen-dosen sebuah universitas di area Pasar Minggu.
Sering mampir pasar ikan hias dekat rumah baru
Di dekat rumah baru ada sebuh pasar ikan hias, sejak itu saya mulai menyukai memelihara berbagai jenis ikan hias. Setiap minggu saya 1 atau 2 kali mampir ke pasar ikan tersebut sebelum pulang ke rumah dan hampir semua penjual ikan hias di sana mengenal saya. Sampai saya kembali ke Hong Kong saya juga masih memelihara ikan hias, tetapi sering kali karena kesibukan, maka ikan-ikan tersebut sering tidak terawat dan mati, pada akhirnya saya tidak lagi memilihara ikan hias.
Anjing kami diracun di rumah baru
Kami memiliki seekor anjing pada waktu itu yang diberikan oleh seorang teman tidak lama setelah anjing ini lahir. Sewaktu masih di rumah lama dan belum mengenal teman-teman di tempat ibadah, kami sekeluarga cukup frustrasi dengan keadaan kami yang saya pernah ceritakan di artikel-artikel sebelumnya. Kadang-kadang jika anjing kami nakal dan tidak menurut, maka ayah saya akan memukulnya dengan kertas koran seperti mendidik seorang anak yang nakal.
Setelah kami mulai beribadah dan mengenal banyak teman-teman di sana, kami dapat terbebas dari pikiran yang negatif dan sejak itu kami mulai menyayangi anjing kami dan ingin dia senang selama masa hidupnya bersama kami. Setiap saya pulang dari sekolah anjing ini selalu berlari-lari dan meminta saya main dengannya.
Rumah baru ini sangat berdekatan dengan jalan umum yang dilalui oleh banyak orang dan anjing kami kadang-kadang suka menggonggong orang yang melewati jalan tersebut. Hal ini menyebabkan ada orang yang membenci anjing kami.
Suatu pagi kami terbangun dan mendengar anjing kami berteriak kesakitan karena memakan makanan yang beracun, ketika kami turun ke taman dan melihat sebagian warna tubuhnya telah menjadi biru dan tidak lama kemudian sudah tidak bereaksi lagi dan mati.
Sejak itu sampai saat ini kami tidak mau memiliki anjing peliharaan lagi karena takut teringat dengan kisah yang menyedihkan ini.
Pernah mengalami beberapa kejadian mistik di rumah baru
Di rumah baru ini saya pernah mengalami beberapa kejadian mistik dan sampai saat ini saya masih mengingatnya.
Rumah baru ini memiliki 2 lantai. Suatu siang ketika saya duduk di meja makan dekat tangga menuju lantai 2 dan berbincang dengan nenek saya yang suka duduk di tangga itu, saya melihat sebuah telapak kaki berwarna coklat tua tiba-tiba muncul di tangga tersebut dan menghilang setelah beberapa detik.
Di lantai 2 terdapat kamar saya, paman nomor 7 dan kamar seorang pembantu rumah tangga. Suatu siang ketika saya duduk santai di pintu kamar saya, tiba-tiba saya melihat dua kepala pria yang satu agak besar dan satu agak kecil dengan bentuk wajah yang tidak begitu jelas sedang melayang-layang. Tidak lama kemudian kedua kepala tersebut menghilang dengan sendirinya.
Yang paling saya ingat dengan jelas adalah suatu malam ketika saya berbaring di kamar dan siap-siap tidur, waktu itu saya belum mematikan lampu kamar, tiba-tiba di tembok dekat pintu kamar muncul seorang pria dengan jubah putih bersayap abu-abu dan seperti siap-siap mau berlari ke arah saya. Setelah mulai mendekati saya kemudian tiba-tiba menghilang.
Setelah didoakan bersama-sama dengan teman-teman satu ibadah yang datang ke rumah kami, maka tidak pernah lagi ada kejadian-kejadian mistik di rumah itu.
Menjadi tempat berkumpulnya teman-teman satu ibadah
Beberapa teman-teman baik orang tua saya di tempat ibadah juga tinggal di daerah dekat pasar minggu, mereka sering kali datang ke rumah kami dan berbincang-bincang. Mereka memberikan kekuatan bagi kami yang sedang mengalami berbagai masalah. Pada masa kami mengalami berbagai masalah dan kesulitan di Indonesia sehingga harus kembali ke Hong Kong, mereka selalu membantu dan mendampingi kami untuk menghadapinya.
Pernah diculik di depan rumah
Saya pernah diculik ketika berada di depan rumah setelah pulang dari sekolah dan hal ini menyebabkan saya kemudian harus kembali ke Hong Kong. Hal tersebut akan saya ceritakan di artikel-artikel selanjutnya.