Hong Kong Airlines (香港航空) hari ini (11 Desember 2020) memberikan pengumuman kepada seluruh karyawan bahwa telah melakukan PHK terhadap 250 awak kabin karena perbatasan negara-negara banyak ditutup dan kebutuhan pariwisata yang sangat lemah saat ini, sehingga dengan berat hati membuat keputusan tersebut.

Informasi didapat dari karyawan i-CABLE News (有線新聞) bahwa perusahaan pagi ini (1 Desember 2020) sekitar pukul 11.00 mulai membagikan surat pemecatan kepada sekitar 40 karyawan (10% dari seluruh karyawan) yang akan di PHK.

Pandemi Covid-19 gelombang ke 4 Hong Kong memburuk dan subsidi pemerintah Hong Kong terhadap perusahaan "Employment Support Scheme" telah berakhir pada 30 November 2020.  Diperkirakan akan terdapat banyak perusahaan yang melakukan PHK mulai bulan Desember 2020.  Wing On Travel (永安旅遊) yang telah berdiri di Hong Kong sejak tahun 1964 pada tanggal 30 November 2020 menyatakan akan PHK sebanyak 120 karyawan (20% dari jumlah total karyawan) dan karyawan yang tersisa akan diminta tetap menjalankan libur tanpa gaji.

Walt Disney pada tanggal 25 November 2020 mengumumkan akan PHK sebanyak 32,000 karyawan di seluruh dunia terutama karyawan bagian theme park pada pertengahan tahun pertama 2021.  Jumlah karyawan yang akan di PHK pada pengumuman kali ini lebih banyak daripada yang diumumkan sebelumnya pada bulan September 2020 yaitu 28,000 karyawan.

Di Hong Kong terdapat banyak budaya-budaya yang unik, terutama budaya kerja perusahaan-perusahaan lokal, salah satunya adalah karyawan yang akan meninggalkan perusahaan harus membagikan kue kepada rekan-rekan kerjanya, walaupun keluar karena keputusan sendiri atau di PHK.

Serikat pekerja dari Jardine Aviation Services yang khusus memberikan pelayanan darat penerbangan di Bandara Internasional Hong Kong menyatakan menerima surat pemberitahuan dari perusahaan bahwa akan melakukan PHK sekitar 340 karyawan mulai Desember 2020.  Karyawan yang tidak terkena PHK akan diminta libur tanpa gaji untuk 10 hari setiap bulannya sampai dengan Maret 2021.

Setelah aksi PHK Cathay Pacific yang paling besar dalam sejarah Hong Kong dan pemerintah Hong Kong telah menyatakan tidak akan ada subsidi "Employment Support Scheme" yang ke-3 setelah subsidi yang ke-2 berakhir pada tanggal 30 November 2020, maka banyak perusahaan terutama industri pariwisata menyatakan dengan berat hati akan melakukan PHK massal.

Setelah Cathay Pacific melakukan PHK terbanyak dalam sejarah Hong Kong dan subsidi pemerintah "Employment Support Scheme" segera berakhir pada akhir November 2020, maka berbagai pihak mencemaskan akan terjadinya PHK massal di berbagai industri perusahaan di Hong Kong mulai Desember 2020.

Salah satu perusahaan agen travel terbesar di Hong Kong, Sunflower Travel Service pada tanggal 27 Oktober 2020 mengumumkan bahwa perusahaan memutuskan untuk menghentikan gaji semua karyawan (sekitar 300 orang) selama 3 bulan untuk tahap pertama mulai dari tanggal 1 Desember 2020 s/d 28 Februari 2021.  Bila situasi industri pariwisata di Hong Kong belum membaik juga dan tidak ada lagi bantuan dari pemerintah, maka kebijakan tersebut akan memasuki tahap kedua, yaitu dari tanggal 1 Maret 2021 s/d 31 Mei 2021.

Cathay Pacific telah memutuskan untuk melaksanakan PHK terhadap 8500 karyawan (sekitar 24% dari jumlah total karyawan perusahaan tersebut) dan diperkirakan beberapa minggu kedepan akan terdahulu PHK sebanyak 5300 karyawan di Hong Kong.  Perusahaan Cathay Pacific hari ini (21 Oktober 2020) pukul 10.30 mengadakan pertemuan dengan pihak Cathay Pacific Labor Union, CEO Cathay Pacific Augustus Tang (鄧健榮) akan memberikan pengumuman resmi pada konferensi pers hari ini pada pukul 13.00 waktu Hong Kong.