Tahukah Anda? Hong Kong Memiliki 2 Jenis Hari Libur Umum Karena Pernah Dijajah Oleh Britania Raya
Hong Kong memiliki sistem hari libur umum yang berbeda dengan kota atau negara Asia lainnya yaitu memiliki hari libur umum Bank Holiday 銀行假期 [ngan4 hong4 ga3 kei4] dan Statutory Holiday 勞工假期 [lou4 gung1 ga3 kei4].
Pekerja kerah biru pada mulanya tidak memiliki hari libur umum
Pada mulanya di Hong Kong hanya karyawan yang bekerja di perkantoran seperti karyawan bank yaitu pekerja kerah putih yang dapat menikmati hari libur umum yang ditentukan oleh pemerintah. Peraturan tersebut berasal dari Undang-undang dari Kerajaan Britania Raya yaitu Bank Holidays Act 1871. Tujuan pemerintah Britania Raya membuat Undang-undang tersebut adalah dengan menentukan hari libur umum untuk bank, maka mereka berharap perusahaan swasta juga akan ikut meliburkan karyawan-karyawannya, karena operasi bank berhenti sepenuhnya di hari libur umum. Sedangkan pekerja kerah biru yaitu para pekerja yang bukan pekerja kantoran sama sekali tidak memiliki hari libur umum apa pun, maka jika mereka ingin mendapat libur, pada umumnya upah mereka akan dipotong oleh perusahaan.
Pada waktu itu Hong Kong merupakan salah satu kota jajahan dari Kerajaan Britania Raya, oleh sebab itu pemerintah Hong Kong juga menerapkan Undang-undang ini. Pada tahun 1967, pemerintah Britania Raya memutuskan menambah jumlah hari libur Bank Holiday menjadi 17 hari dan pemerintah Hong Kong juga mengikutinya. Meskipun pemerintah Tiongkok telah mengambil kembali kedaulatan atas Hong Kong, tetapi Undang-undang tersebut tetap diterapkan di Hong Kong.
Mulai adanya hari libur umum untuk seluruh pekerja Hong Kong pada tahun 1961
Sektor industri di Hong Kong mulai mengalami perkembangan yang pesat pada tahun 1950-1960an, maka para pekerja kerah biru mulai bekerja dengan waktu yang lebih panjang. Oleh sebab itu pemerintah Hong Kong pada tahun 1961 merevisi Undang-undang Industrial Employment Ordinance 工業僱傭條例 [gung1 yip6 gu3 yung4 tiu4 lai6] bahwa seluruh pekerja atau karyawan memiliki 6 hari libur dan menamainya Statutory Holiday.
Bank Holiday dan Statutory Holiday membawa ketidakadilan
Sebagian penduduk Hong Kong merasa Undang-undang tersebut membawa ketidakadilan bagi para pekerja kerah biru, karena hari libur Bank Holiday jauh lebih banyak daripada hari libur milik Statutory Holiday. Pemerintah Hong Kong kemudian pada tahun 1999 menambahkan hari libur umum untuk Statutory Holiday menjadi 12 hari, namun pada waktu itu Bank Holiday telah memiliki 17 hari libur umum.
Pada tanggal 7 Juli 2021, Dewan Legislatif Hong Kong 香港特別行政區立法會 [heung1 gong2 dak6 bit6 hang4 jing3 keui1 laap6 faat3 wui2] menyetujui Undang-undang Employment (Amendment) Ordinance 2021 二零二一年僱傭(修訂)條例 yang diajukan oleh pemerintah bahwa Statutory Holiday akan bertambah dari 12 hari menjadi 17 hari secara bertahap, sehingga pada tahun 2030 akan disamakan dengan hari libur umum Bank Holiday.
Hari libur umum baru untuk Statutory Holiday | Tanggal mulai berlaku |
Hari Ulang Tahun Buddha | 1 Januari 2022 |
Hari pertama setelah Hari Natal | 1 Januari 2024 |
Hari Paskah | 1 Januari 2026 |
Jumat Agung | 1 Januari 2028 |
Hari setelah Jumat Agung | 1 Januari 2030 |