Tahukah Anda? Di Restoran Hong Kong Menu Lebih Dari 2 Macam Lauk Lebih Mahal Meskipun Porsinya Sama
Jika anda sering makan di restoran-restoran lokal seperti restoran Fast Food 快餐店 (faai3 chaan1 dim3) atau restoran ala lokal Hong Kong茶餐廳 (cha4 chaan1 teng1) pasti anda memperhatikan bahwa sebuah menu yang hampir sama jika disajikan dengan 2 macam lauk harganya bisa lebih mahal daripada 1 macam lauk meskipun porsi dan biaya sebenarnya sama. Contohnya seperti Nasi Char Siew 叉燒飯 (cha1 siu1 faan6) dan Nasi Char Siew + Roasted Goose 叉燒燒鵝飯 (cha1 siu1 siu1 ngo2 faan6) harganya bisa berbeda banyak meskipun porsi sebenarnya sama.
Berdasarkan ilmu ekonomi, hal tersebut adalah Law of Diminishing Marginal Utility yang berarti terjadi penurunan kepuasan dari konsumen, akibat mengonsumsi suatu makan dengan frekuensi yang di ulang-ulang.
Contohnya seperti kita memesan 4 butir bakso sapi, sewaktu memakan butir pertama nilai kepuasan adalah 10, tetapi sewaktu makan yang kedua nilai tersebut akan turun menjadi 8 dan sewaktu memakan butir ke empat kemungkinan turun menjadi 4. Tetapi jika kkita memesan 2 butir bakso sapi dan 2 butir bakso ikan, maka rasa kepuasan tidak akan turun lebih rendah dari 8 karena kita menikmati rasa yang berbeda.
Dengan demikian, pengunjung restoran rela membayar harga yang lebih mahal untuk menu makanan dengan porsi yang sama namun terdapat berbagai jenis lauk. Dapat dikatakan ekstra uang tersebut adalah untuk membeli sebuah kepuasan.