Tahukah Anda? Di Hong Kong Karyawan Dengan Gaji HK$30,000 Per Bulan Tidak Mampu Membeli Rumah
Hong Kong selalu mendapat peringkat pertama di dunia untuk harga rumah, meskipun telah melalui masalah sosial pada tahun 2019 dan pandemi Covid-19 sejak tahun 2020, sampai bulan April 2022 pasar properti tetap aktif dan harga rumah serta biaya sewa rumah di Hong Kong bisa dikatakan tidak mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2019 dan tetap dititik tertinggi dalam sejarah Hong Kong.
Harga rumah di Hong Kong naik hampir 4 kali lipat dalam 15 tahun
Harga rumah di Hong Kong sejak tahun 2010 mengalami lonjakan yang sangat cepat pada saat terjadinya masalah sosial di Hong Kong hingga pandemi Covid-19.
Pada tahun 2009, harga apartemen pribadi paling murah adalah sekitar sekitar HK$1,156,000 kemudian melonjak seperti roket dan sampai tahun 2019 menjadi HK$3,830,000. Sedangkan gaji rata-rata penduduk Hong Kong hanya mengalami kenaikan tidak lebih dari 2 kali lipat. Jika dibandingkan dengan harga rumah ketika pandemi SARS pada tahun 2003 yaitu HK$6,160,000, maka kenaikannya adalah lebih dari 6 kali lipat.
Meskipun mengalami masalah paling berat dalam sejarah Hong Kong pada tahun 2019-2022, harga rumah tidak mengalami penurunan seperti ketika masa pandemi SARS pada tahun 2003. Sampai saat ini apartemen pribadi yang murah adalah sekitar HK$4,000,000 dengan ukuran sekitar 250-300 sq/ft (23.2-27.9 sq/m) tipe studio atau 1 ruangan dengan 2 kamar + 1 kamar mandi +1 dapur, bahkan untuk apartemen baru dengan ukuran yang lebih kecil dari 250 sq/ft harganya telah menembus HK$4,000,000.
Karyawan dengan gaji HK$30,000 per bulan tidak mungkin sanggup membeli rumah terkecuali ada bantuan dari orang tua
Hong Kong menduduki peringkat ke-3 untuk gaji rata-rata karyawan tertinggi di wilayah Asia setelah Macau dan Singapura. Di Hong Kong pada tahun 1960an - 2000an mempunyai sebuah pepatah yaitu "Kerja rajin pasti bisa beli rumah", namun pepatah tersebut setelah tahun 2010an mulai menjadi sebuah cerita dongeng bagi generasi muda Hong Kong hingga saat ini.
Berdasarkan data-data pada akhir tahun 2019, kita ambil contoh jika seseorang atau sepasang suami istri yang ingin membeli rumah murah yaitu apartemen dengan harga HK$4,000,000, maka mereka perlu membayar uang muka paling sedikit HK$400,000, kemudian meminjam uang dari bank HK$3,600,000. Setelah dihitung bunga (0.23% per bulan pada akhir tahun 2019) dan dicicil selama 30 tahun, maka mereka membutuhkan HK$13,992 setiap bulannya untuk cicilan rumah. Peraturan bank bahwa uang untuk cicil rumah tidak boleh lebih dari 45% dari penghasilan, maka penghasilan mereka per bulan paling sedikit haruslah HK$31,093.
Ini berarti karyawan dengan gaji HK$31,093 apakah sudah mampu membeli rumah di Hong Kong? Jawabannya adalah tidak, karena mereka harus lulus sebuah tes dari bank yaitu Stress Testing 壓力測試 (aat3 lik6 chak1 si3) barulah bank akan meminjamkan uang untuk seseorang atau sepasang suami istri untuk membeli rumah. Selain harga rumahnya sendiri, masih terdapat biaya tambahan lainnnya seperti Mortgage Insurance 按揭保險 (on3 kit3 bou2 him2), maka permintaan gaji dari bank untuk meminjam uang dalam membeli rumah menjadi hampir HK$40,000 per bulan.
Harga rumah di Hong Kong diperkirakan akan melonjak kembali setelah pandemi Covid-19 selesai
Berdasarkan analisa dari para ahli diperkirakan harga rumah di Hong Kong akan mengalami penurunan sebanyak 6-10% pada pertengahan atau akhir tahun 2022, tetapi setelah pandemi berlalu harga rumah bisa dikatakan akan kembali melonjak dan memecahkan rekor tertinggi harga rumah di Hong Kong, maka masalah kebutuhan dan harga rumah menjadi salah satu prioritas tertinggi bagi pemerintah Hong Kong saat ini, terutama untuk pemerintah baru Hong Kong yang akan mulai bertugas setelah bulan Juni 2022.