Hong Kong meskipun adalah kota yang tidak besar, tetapi pada perang dunia kedua menjadi medan perang yang besar antara negara Jepang, Amerika Serikat dan Inggris serta sekutu-sekutunya. Tahun 1940-1941 pemerintah Hong Kong membangun lebih dari 40 tempat perlindungan serangan udara di Hong Kong dan semua berada di daerah Kowloon dan Hong Kong Island. Ditambah dengan yang dibangun oleh tentara Jepang sewaktu mereka menjajahi Hong Kong, maka pada waktu itu terdapat sekitar 90 tempat perlindungan serangan udara di Hong Kong. Bekas perlindungan serangan udara yang paling panjang di Hong Kong adalah "Leighton Hill Air Raid Shelter" dengan panjang 2.5 km yang terletak di antara daerah Causeway Bay dan Happy Valley.
Pintu masuk perlindungan serangan udara tersebut lebih dari 20 titik. Sebagian besar berada di sekitar jalan Wong Nai Chung Gap Road dan Leighton Road. Hampir semua tempat masuk telah ditutup secara permanen, dikunci atau telah dirobohkan karena konstruksi bangunan. Namun demikian terkadang terdapat orang-orang yang menyelundup masuk ke tempat tersebut untuk mengambil foto dan video di sana.
Pada bulan Mei 2020 seorang Youtuber Hong Kong masuk ke perlindungan serangan udara tersebut dan bercerita bahwa tempat ini sangat besar dan terdapat banyak cabang. Dia hanya berjalan sekitar 15 menit kemudian memilih keluar dari tempat ini. Sewaktu perjalanan kembali ke tempat dia masuk, ia menemukan satu area dengan banyak dupa sembahyang dan makanan untuk orang yang telah meninggal. Hal tersebut membuat tempat ini semakin misterius.