Tahukah Anda? Asal Usul Poon Choi Di Hong Kong Terkait Dengan Seorang Kaisar China
Poon Choi 盆菜 (pun4 choi3) adalah sebuah makanan tradisi di 2 daerah negara China sejak beberapa ratus tahun yang lalu yaitu New Territories 新界 (san1 gaai3) di Hong Kong dan Chang'an 長安鎮 (cheung4 on1 jan3) di Dongguan. Pada hari-hari penting seperti Tahun Baru Imlek, pindah rumah baru, membangun aula leluhur dan lainnya, masyarakat setempat selalu menyiapkan makanan Poon Choi ini.
Paket Poon Choi tergolong cukup mahal karena sebagian besar bahan-bahan yang digunakan harganya mahal seperti pauhi, teripang, jamur, udang, perut ikan, scallop dan lainnya. Sebenarnya asal usul Poon Choi adalah berasal dari sebuah desa yang sederhana yang ingin menyajikan makanan untuk seorang Kaisar China yang sedang melarikan diri dari serangan musuh.
Sebenarnya cerita asal usul Poon Choi mempunyai 2 versi. Sekitar tahun 1278 seorang Kaisar Dinasti Song Selatan 南宋 (naam4 sung3) bernama Song Bing 宋帝昺 yang berusia 7 tahun melarikan diri bersama beberapa pejabatnya dan pengawal-pengawal dari serangan tentara Yuan 元. Ketika Kaisar Song Bing melewati Chang'an, Dongguan dan New Territories, Hong Kong, penduduk desa setempat ingin menyajikan makanan untuk Kaisar Song Bing serta para pejabat dan pengawalnya, namun mereka tidak mempunyai mangkok yang cukup, maka mereka menyiapkan semua makanan dalam satu panci kayu dan makan beramai-ramai. Sejak itu daerah-daerah tersebut mempunyai tradisi makan Poon Choi pada hari-hari penting sampai saat ini.
Versi lainnya adalah seorang pejabat setia Dinasti Song Selatan bernama Wen Tianxiang 文天祥 melarikan diri dari serangan musuh. Ketika mereka tiba di sebuah desa di Shenzhen, penduduk desa tersebut merasa kasihan terhadap Wen Tianxiang dan pejabat-pejabat lainnya serta pengawal-pengawal mereka, maka mereka ingin menyiapkan sebuah makanan dengan bahan yang seadanya seperti daging babi, lobak, ikan dan udang. Berhubung penduduk desa setempat tidak mempunyai panci dan mangkok yang cukup, maka mereka langsung menyajikan makanan-makanan tersebut dengan memasukkan semuanya ke dalam sebuah panci kayu, kemudian makan beramai-ramai.