Sekilas Sejarah Cathay Dragon / Dragonair Yang Telah Menjadi Sebuah Kenangan Bagi Orang Hong Kong
Cathay Dragon (國泰港龍航空) atau lebih dikenal sebagai Dragonair (港龍航空) sebelum dibeli oleh perusahaan Cathay Pacific pada tahun 2013, telah menemani orang Hong Kong selama 35 tahun dan merupakan alat transportasi utama bagi orang Hong Kong untuk mengunjungi Daratan China. Kini Cathay Dragon telah dikalahkan oleh pandemi Covid-19 dan harus berhenti untuk beroperasi secara permanen mulai tanggal 21 Oktober 2020 yang lalu.
Maskapai satu-satunya yang hanya memiliki 1 pesawat penumpang sipil
Dragonair didirikan pada bulan Mei 1985 oleh pengusaha-pengusaha lokal Hong Kong yaitu Chao Kuang Piu (曹光彪), Sir Yue-kong Pao (包玉剛), Henry Fok Ying Tung (霍英東) dan beberapa perusahaan China di Hong Kong seperti China Resources (華潤), China Merchants Group (招商局集團) dan lainnya dengan tujuan untuk melawan monopoli bisnis penerbangan Hong Kong oleh perusahaan Inggris yaitu Cathay Pacific. Pada mulanya Dragonair didirikan dengan modal HK$100,000,000 dan hanya memiliki 1 pesawat penumpang sipil jenis Boeing 737-200, maka pada waktu itu ada sebuah pepatah untuk Dragonair yaitu 天上有,地下無 yang berarti "Ada di langit, tidak ada di bumi". Kemudian sewaktu menambah pesawat penumpang sipil ke-2 pepatah menjadi 天一半,地一半 yang berarti "Setengah di langit, setengah di bumi". Dragonair pada tahun 1987 menjadi maskapai penerbangan lokal pertama yang bergabung kepada IATA (International Air Transport Association).
Perusahaan pertama yang melatih pilot orang lokal Hong Kong
Dragonair mulai melatih pilot orang lokal Hong Kong pada tahun 1986, dan merupakan maskapai penerbangan Hong Kong yang mengeluarkan dana untuk melatih pilot orang lokal Hong Kong. Pada mulanya hanya terdapat 7 peserta dan kini perusahaan tersebut telah melatih total sebanyak 468 pilot orang lokal Hong Kong. Pada tahun 2011 Dragonair bekerja sama dengan CAE Oxford untuk mengadakan kursus Multi-crew Pilot's Licence yang mempercepat waktu belajar untuk setiap peserta dari operasi pesawat kecil sampai kepada pesawat penumpang sipil.
Penerbangan terakhir yang mendarat di Kai Tak Airport
Penerbangan Dragonair KA841 dari Chongqing merupakan penerbangan terakhir yang mendarat di Kai Tak Airport pada tanggal 5 Juli 1998 pukul 11.38 sebelum Kai Tak Airport ditutup selamanya.
Dragonair dibeli oleh Cathay Pacific
Pada tahun 1990 Cathay Pacific dan Swire Group membeli saham Dragonair sebesar 35%. Selanjutnya pada tanggal 9 Juni 2006 Cathay Pacific kembali membeli saham Dragonair sebesar 90% (HKD 8,22 miliar) dan pada tanggal 28 September 2006 secara resmi menjadi anak perusahaan Cathay Pacific. Pada waktu itu sebanyak 191 karyawan Dragonair di PHK.
Pada tahun 2016 Dragonair berganti nama (Re-brand) menjadi Cathay Dragon tetapi operasi tetap independen satu dengan yang lain.
Perdebatan antar perancang busana Dragonair dengan Cathay Pacific
Dragonair pernah merubah seragam awak kabin sebanyak 4 kali pada tahun 1986, 1993, 2000 dan 2013.
- Generasi ke-1 (1986 – 1993): Jaket warna abu abu-abu dan motif sederhana seperti pekerja kantoran.
- Generasi ke-2 (1993 – 2000): Motif tidak begitu beda dengan generasi pertama, tetapi warna jaket diubah menjadi warna merah dan rok abu-abu, memberi kesan lebih profesional.
- Generasi ke-3 (2000 – 2013): Perubahan motif seragam pada generasi ini menjadi sebuah kompetisi dan akhirnya terjadi pertengkaran antara perancang busana Dragonair dengan Cathay Pacific. Pada waktu itu seragam baru Dragonair dirancang oleh perancang busana lokal terkenal bernama William Tang Tat-chi (鄧達智) dengan merubah bentuk seragam menjadi "one-piece" dengan warna biru tua disertai syal warna merah biru.Waktu itu Cathay Pacific mengundang perancang busana Eddie Lau (劉培基) untuk memperbaharui seragam awak kabin untuk menandingi Dragonair.
Generasi ke-4 (2013-2000): Setelah Dragonair dibeli oleh perusahaan Cathay Pacific dan perancang busana Eddie Lau (劉培基) mendapat tugas untuk memperbaharui seragam Dragonair. Tidak ada perubahan atas bentuk seragam tetapi warna diganti menjadi hitam dan merah dengan menghilangkan syal. Namun seragam baru ini banyak mendapat komentar negatif yaitu seperti seragam pelayan di restoran Chinese.
Pada tahun 2018 Hong Kong Dragon Airlines Flight Attendants Association (港龍航空公司空勤人員協會) mengajukan kepada manajemen perusahaan agar diberi kelonggaran kepada para awak kabin untuk kebebasan memilih mengenakan celana panjang. Seragam baru yang terdapat pilihan celana panjang ini direncanakan akan mulai dipakai pada tahun 2021, tetapi sayangnya Cathay Dragon telah menjadi sebuah sejarah sebelum kita dapat melihat seragam ini.
Cathay Dragon merupakan maskapai penerbangan Hong Kong pertama yang di tutup dan menjadi sebuah sejarah karena pandemi Covid-19, dan hal ini menyebabkan 2,500 pilot dan awak kabin kehilangan pekerjaan dalam 1 hari.