Pemerintah Hong Kong Menggunakan HK$27.3 miliar Untuk Menolong Cathay Pacific

Ke-3 saham yang terkait dengan maskapai Cathay Pacific, 00293 (Cathay Pac Air), 00019 (Swire Pacific A) dan 00753 (Air China) mendadak menunda perdagangan pada tanggal 9 Juni 2020 pagi hari, kemudian pada siang hari pemerintah Hong Kong menyatakan akan menolong Cathay Pacific yang sedang dalam keadaan krisis ini dengan menggunakan dana sebesar HK$27.3 miliar.

3 bagian dari rekapitalisasi Cathay Pacific dengan sebesar HK$39 miliar

1. Penerbitan saham preferen (HK$19.5 miliar) dan warrant (HK$1.95 miliar).  Diterbitkan oleh Cathay Pacific untuk perusahaan Aviation 2020 Limited yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah Hong Kong.
2. Hak memesan efek terlebih dahulu. Total dana yang akan terkumpul sekitar HK$11.7 miliar.
3. Pinjaman transisi.Pemerintah Hong Kong melalui Aviation 2020 Limited dengan memberikan pinjaman transisi sebesar HK$7.8 miliar dan disetujui oleh ke-3 pemegang saham utama Cathay Pacific (Swire Group, Air China dan Qatar Airways).

Porsi komposisi saham Pemerintah Hong Kong terhadap Cathay Pacific setelah rekapitalisasi

Untuk komposisi saham Cathay Pacific sekarang ini terdiri dari Swire Group 45%, Air China 29.99% dan Qatar Airways 9.99%.

Setelah rekapitalisasi, komposisi pemegang saham Cathay Pacific menjadi Pemerintah Hong Kong 6.08%, Swire Group 42.26%, Air China 28.17%, Qatar Airways 9.38, dan pemegang saham lainnya 14.11%.

Pemerintah Hong Kong juga akan menunjuk 2 orang Ombudsman untuk diletakkan pada jajaran direksi Cathay Pacific.

Pengurangan gaji pimpinan tingkat tinggi dan meminta karyawan cuti tanpa gaji secara sukarela

Berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Cathay Pacific untuk para karyawan, pengurangan gaji untuk para eksekutif termasuk pimpinan dan CEO 30%, direktur 20% - 25%, karyawan manajemen 15% sampai dengan akhir tahun 2020.

Surat tersebut juga menyatakan tahap ke-2 permintaan cuti tanpa gaji secara sukarela untuk para karyawan akan dilaksanakan mulai Juli 2020.  Para karyawan diminta untuk cuti tanpa gaji 3 minggu antara bulan Juli – September 2020 dan pengurangan gaji 11% mulai Juli 2020 sampai dengan Desember 2020.