20 Lebih Penduduk Hong Kong Diperdagangkan Ke Myanmar Atau Melalui Perbatasan Beberapa Negara Asia Tenggara Di Tahun 2022
Berdasarkan informasi dari pihak Kepolisian Hong Kong (Hong Kong Police Force) dan Departemen Imigrasi Hong Kong (Hong Kong Immigration Department) bahwa sejak bulan Januari 2022 sampai dengan tanggal 19 Agustus 2022, terdapat sebanyak 23 penduduk Hong Kong yang diperdagangkan (human trafficking) ke Myanmar yang telah meminta pertolongan kepada pemerintah Hong Kong. Sampai saat ini masih terdapat sebanyak 11 korban yang belum dapat dihubungi oleh keluarga mereka atau pemerintah Hong Kong.
Tertipu karena tawaran pekerjaan yang menarik atau penipuan berkedok cinta
Berdasarkan pengakuan para korban, mereka mendapat penawaran pekerjaan dengan gaji yang tinggi atau diminta oleh kekasih yang mereka kenal melalui online, kemudian meminta mereka pergi ke Thailand, Myanmar, Kamboja atau Laos. Setelah mereka tiba di negara-negara tersebut, kemudian mereka diperdagangkan ke beberapa lokasi yang secara politik agak sulit di jangkau oleh pemerintah setempat atau Kedutaan Besar China di sana, seperti sebuah area di kota Myawaddy yang dikuasai oleh anggota militer yang ingin mendirikan negara sendiri untuk suku Karen.
Pada mulanya para korban mengira mereka akan mendapat penawaran pekerjaan di kasino, jual beli online, mempromosikan produk atau ingin menjalin hubungan lebih serius sebagai kekasih. Sebagian korban menyatakan mereka bahkan diminta untuk membantu membuka akun bank baru. Namun pada akhirnya mereka dipaksa untuk bekerja dengan pekerjaan yang berbeda dan jika mereka melakukannya dengan tidak baik atau melakukan perlawanan, maka mereka akan disiksa secara kejam.
Pengalaman dari beberapa korban
Seorang pria berusia 28 tahun yang berhasil diselamatkan menyatakan bahwa ia mengenal seorang kekasih melalui aplikasi media sosial Instagram, kemudian pria tersebut pergi ke Bangkok pada bulan Juli 2022 untuk menemui wanita tersebut untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Pada waktu itu pria tersebut hanya membawa paspor dan telepon genggam, karena kekasihnya menyatakan akan menanggung biaya tiket, tempat tinggal dan makan minum selama dia di sana. Namun setelah tiba di Bangkok pria ini dibawa ke perbatasan Thailand kemudian diperdagangkan ke Myanmar. Setelah itu ia dibawa ke 4 lokasi yang berbeda di Myanmar dan pada akhirnya ia dibebaskan kembali dengan uang tebusan dari keluarganya.
Seorang penduduk Hong Kong pria yang memiliki gelar master (Master's Degree) melihat sebuah tawaran pekerjaan sebagai karyawan kasino di Myanmar dengan gaji yang sangat tinggi melalui media sosial. Setelah tiba di Myanmar ia dipaksa untuk melakukan penipuan berkedok cinta melalui online.
Seorang penduduk Hong Kong menceritakan bahwa anak pria dia berangkat ke Thailand untuk bekerja pada bulan Juni 2022, kemudian anaknya diperdagangkan ke sebuah daerah perbatasan Myanmar, namun ia masih dapat menghubungi ibunya melalui WhatsApp, SMS dan lain sebagainya. Pria tersebut menyatakan bahwa ia dipaksa untuk melakukan penipuan online dan terkadang disiksa. Berdasarkan pernyataan pria ini bawah lokasi tersebut dijaga ketat oleh oknum-oknum bersenjata, maka ia tidak berani melarikan diri.
Sebuah video yang memperlihatkan sekitar 10 penduduk Hong Kong disiksa
Sebuah video yang beredar ditengah-tengah media lokal Hong Kong dengan panjang 4 menit memperlihatkan sebanyak 10 korban etnis Chinese yang dikurung dan disiksa dengan cara memborgol tangan seorang wanita di tempat tidur, kemudian seorang pelaku meletakkan pistol listrik di bagian pinggang korban tersebut. Selain itu ada beberapa korban pria tangan kaki di borgol dan ditendang, ada yang tidak mengenakan pakai kemudian pelaku meletakkan pistol listrik di bagian alat kelamin korban. Seorang korban pria bahkan telapak tangan ditutup oleh kain lalu pelaku memukul telapak tangannya dengan palu.
Pemerintah Hong Kong membentuk tim khusus menangani kasus-kasus tersebut
Wakil Sekretaris Biro Keamanan Hong Kong (Under Secretary for Security), Michael Cheuk Hau-yip 卓孝業 menyatakan akan membentuk sebuah tim khusus menangani kasus-kasus tersebut. Biro Keamanan Hong Kong juga akan terus berhubungan dengan Kedutaan Besar China dan Konsulat Jenderal China di lokasi-lokasi tersebut untuk berusaha memberi pertolongan kepada para korban.
Untuk penduduk Hong Kong yang memegang paspor Hong Kong SAR, jika mengalami masalah di luar negeri dapat menghubungi pemerintah Hong Kong di nomor +852 1868 atau melalui aplikasi "HK Immigration Department".
Sumber:Beberapa media lokal Hong Kong